Pelaksanaan Yadnya

Bukan hanya dalam bentuk upacara yadnya dengan menggunakan persembahan berupa banten / upakara saja, melainkan Yadnya dapat dilaksanakan dalam bentuk yang beragam karena yadnya itu merupakan segala bentuk kegiatan atau pengorbanan yang dilakukan dengan tulus ikhlas tanpa mengharapkan pamrih. Sehingga dengan demikian, Yadnya dapat dilakukan dalam bentuk yang bermacam-macam.

Ada yadnya yang dilaksanakan dalam bentuk persembahan dengan menggunakan sarana berupa banten / sesajen, dalam bentuk pengorbanan diri yaitu pengendalian diri, mengorbankan segala aktivitas, mengorbankan harta benda dan pengorbanan dalam bentuk ilmu pengetahuan. Bentuk yadnya ini diuraikan / dijelaskan secara tegas dalam kitab Bhagavadgita IV.28 yang isinya adalah sebagai berikut:

“Dravya-yajnana tapo yadnya yoga-yajna tathapare svadhyaya-jnana-yajnas ca yatayah samsita-vratah”
Terjemahannya:

“Setelah bersumpah dengan tegas, beberapa diantara mereka dibebaskan dari kebodohan dengan cara mengorbankan harta bendanya. Sedangkan orang lain dengan melakukan pertapaan yang keras, dengan berlatih yoga kebathinan terdiri atas delapan bagian, atau dengan mempelajari Veda untuk maju dalam pengetahuan suci”. (http://rah toem.blogspot.com/2014/08/bentuk bentuk pelaksanaan yadnya.html 18.24).

Selanjutnya dijelaskan tentang bentuk pelaksanaan Yajna dalam kitab Bhagavadgita IV.II yang isinya adalah sebagai berikut:

“Ye yatha mam prapadyante tams tathaiva bhajamy aham Mama vartmanuvartante manisyah partha sarvasah”

Terjemahannya:
“Sejauh mana orang menyerahkan diri kepada-Ku, aku menganugrahi mereka sesuai dengan penyerahan dirinya itu, semua orang menempuh jalan-Ku, dalam segala hal, Wahai putra Partha”. (http://rah toem.blogspot.com/2014/08/bentuk bentuk pelaksanaan yadnya.html 18.24).

Sangat jelas dari kedua sloka tersebut telah dinyatakan bahwa Tuhan akan menerima umatnya melalui Yadnya yang dilakukan yang pelaksanaannya dapat dipilih oleh umat. Seperti dengan melakukan penyerahan diri pada Tuhan, Tapa dan persembahan yang tulus dan ikhlas.(http://rah toem.blogspot.com/2014/08/bentuk bentuk pelaksanaan yadnya.html 18.24).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latar Belakang Yadnya

Pasukan Elit 'Gula Kelapa' Tentara Kerajaan Majapahit

Makna Filosofi Penampahan Hari Raya Galungan