Pasukan Elit 'Gula Kelapa' Tentara Kerajaan Majapahit


Pasukan Elit Tentara Pengaman Kerajaan Majapait

Mendengar kisah nyata dari Indonesia, khususnya tanah Jawa. Membuat semua orong diseluruh dunia pasti akan kagum dengan perjuangan-perjuangan rakyat di seluruh bangsa ini, seperti halnya melawan ketidak keprimanusiaan para penjajah Belanda dan Jepang, yang ingin menguasai seluruh kekayaan dan penyiksaan bangsa dengan waktu yang cukup lama.

Lepas dari sejarah penjajahan kedua bangsa yang ingin mengusai bumi nusantara ini. Sekali lagi kita dingatkan dengan sejarah dahulu dimana ada masa kejayaan Kerajaan kuat dan terbesar yang ber Ibu Kotakan di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, yakni Kerajaan “MAJAPAHIT”. Dimana kerajaan ini sanggup memeimpin hampir seluruh wilayah Asia Tenggara (Asean).

Kekuasaan ini pun tidak mudah didapat, sebab untuk menguasaai dan mempertahankan setiap jengkal wilayah Kerajaan diperlukan ekstra pengawasan yang ketat dari setiap penjagaan. Dimana dalam penjagaan setiap wilayah Kerajaan ditempatkan beberapa pasukan Bala Tentara yang kuat untuk mengamankan daerah-daerah yang rawan di rebut musuh.

Kesuksesan Kerajaan MAJAPAHIT ini tidak lepas dari peran para Pasukan elit kerajaan yang terlatih, sehingga sanggup mengamankan seluruh wilayah kerajaan dengan tangkas. Sehingga kerajaan inipun menjadi disegani seluruh orang bahkan seluruh dunia.

Adapun pasukan elit ini diberi nama “BHAYANGKARA, PRAJURIT ELIT GULA KELAPA”, dengan berbagai kelebihan dan kemahiran untuk memainkan senjata maupun intelektual, spiritual untuk melakukan tindakan setiap pengamanan kerajaan, dan dilatih untuk tidak mudah percaya dengan orang dari luar yang baru dikenal di wilayah kerajaan.

Pasukan kusus ini sebagian besar direkrut dari wilayah tapal kuda, yang saat ini disebut Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Madura. Kenapa disebut wilayah tapal kuda.? Karena wilayah ini merupakan wilayah yang mengelilingi Kerajaan MAJAPAHIT yang berada tepat di Mojokerto.

Tujuan dibentuknya pasukan ini diutamakan untuk mengamankan pusat kota kerajaan serta berfungsi sebagai penjaga terakhir seluruh masyarakat, terutama karabat dan para penguasa kerajaan. Pasukan ini disiagakan setiap saat untuk menjaga para penusup yang hendak masuk ke dalam kerajaan dengan dibuat formasi berlapis-lapis.

Pembentukan pasukan elit ini terbukti ampuh, hal ini terbukti ketika keberhasilan pasukan dalam menyelamatkan Raja Jayanegara, dari upaya pembunuhan para pemberontak di tahun 1319 sekaligus mengembalikan tahta kerajaan kepada Jayanegara.

Setelah masuknya era Islam di jawa dan pemberontakan besar-besaran untuk meng Islamkan Jawa, dan menjelang keruntuhan kerajaan majapahit, para pasukan ini pun tetap siaga mengamankan kerajaan. Smentra pasukan lain hijrah ke salah satu kerajaan taklukan Majapahit, yakni Bali dan sebagian ke wilayah Jwa Timut, Tepatnya di Gunung Bromo Tengger.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latar Belakang Yadnya

Makna Filosofi Penampahan Hari Raya Galungan